Kantor pusat Alibaba Group berdiri
megah di kota Huangzhou, Tiongkok di tahun 2012.
Dalam sejumlah pemberitaan akhir-akhir ini, Anda pasti mendengar nama Alibaba disebut-sebut. Namun, belum banyak orang terutama di Indonesia yang mengetahui secara mendalam apakah Alibaba itu dan bagaimana perusahaan ini bisa menjelma sebesar sekarang di negeri asalnya Tiongkok.
Alibaba menyediakan platform ecommerce yang dipakai oleh ratusan juta perusahaan dan konsumen di Tiongkok.Perusahaan itu didirikan tahun 1999 oleh Jack Ma (49), seorang sarjana dan guru bahasa Inggris yang bersemangat merintis bisnis Internet yang menurutnya berpotensi sangat tinggi di masa mendatang. Ma yang bukan programmer dan tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang teknologi itu kini adalah pimpinan eksekutif Alibaba dan menguasai sekitar 9% saham dalam perusahaannya.
“Saya selalu berharap bahwa saya lahir di masa perang. Saya mungkin akan menjadi seorang jendral. Saya berpikir tentang hal-hal yang saya bisa capai dalam peperangan,”ungkapnya dalam sebuah kesempatan.
Ma mengemban tanggung jawab sebagai pimpinan eksekutifnya di bulan Mei 2013 setelah turun dari jabatan CEO. Meskipun Alibaba kini menggabungkan aspek-aspek keunggulan Amazon dan eBay, perusahaan itu juga memiliki saham yang besar di perusahaan pembayaran yang bernama Alipay yang ditujukan untuk mempermudah transaksi antarperusahaan yang berada di dalam negeri Tiongkok dan asing.
Alibaba secara resmi mengajukan penawaran saham perdana (IPO) pada tanggal 6 Mei 2014 dan mulai perdagangan saham di New York Stock Exchange (NYSE) pada tanggal 19 September 2014 lalu. Saham-sahamnya mencapai kisaran harga US$93,89 di hari pertama perdagangan, sekitar 68% lebih tinggi daripada harga saham IPO-nya yang mencapai US$68. Secara terbuka, IPO ini dinyatakan sebagai IPO terbesar di Amerika Serikat dan membuatnya Alibaba melesat dengan nilai valuasi US$231 miliar.
Sekitar 84% pemasukan keseluruhan perusahaan ini (yang totalnya $6,5 miliar dalam 9 bulan menjelang Desember 2013) berasal dari situs perdagangan online Tiongkok, Taobao. Konsep yang digunakan dalam Taobao mirip dengan eBay. Selain Taobao, sumber pemasukan Alibaba yang lain ialah situs Tmall yang dikatakan mirip dengan Amazon tetapi bercitarasa Tiongkok. Perusahaan ini kurang dikenal di AS dan posisinya kurang kuat di pasar negeri Paman Sam.
Valuasi prediksi senilai $167 miliar dianggap akan membuat Alibaba menjadi lebih besar daripada perusahaan-perusahaan teknologi asal AS seperti Amazon (dengan kapitalisasi pasar $150 miliar), dan Twitter ($31 miliar). Apple ($610 miliar), Facebook ($200 miliar), Google ($401 miliar), dan Microsoft ($384 miliar) masih akan menjadi yang pesaing berat bagi Alibaba.
Dalam sejumlah pemberitaan akhir-akhir ini, Anda pasti mendengar nama Alibaba disebut-sebut. Namun, belum banyak orang terutama di Indonesia yang mengetahui secara mendalam apakah Alibaba itu dan bagaimana perusahaan ini bisa menjelma sebesar sekarang di negeri asalnya Tiongkok.
Alibaba menyediakan platform ecommerce yang dipakai oleh ratusan juta perusahaan dan konsumen di Tiongkok.Perusahaan itu didirikan tahun 1999 oleh Jack Ma (49), seorang sarjana dan guru bahasa Inggris yang bersemangat merintis bisnis Internet yang menurutnya berpotensi sangat tinggi di masa mendatang. Ma yang bukan programmer dan tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang teknologi itu kini adalah pimpinan eksekutif Alibaba dan menguasai sekitar 9% saham dalam perusahaannya.
“Saya selalu berharap bahwa saya lahir di masa perang. Saya mungkin akan menjadi seorang jendral. Saya berpikir tentang hal-hal yang saya bisa capai dalam peperangan,”ungkapnya dalam sebuah kesempatan.
Ma mengemban tanggung jawab sebagai pimpinan eksekutifnya di bulan Mei 2013 setelah turun dari jabatan CEO. Meskipun Alibaba kini menggabungkan aspek-aspek keunggulan Amazon dan eBay, perusahaan itu juga memiliki saham yang besar di perusahaan pembayaran yang bernama Alipay yang ditujukan untuk mempermudah transaksi antarperusahaan yang berada di dalam negeri Tiongkok dan asing.
Alibaba secara resmi mengajukan penawaran saham perdana (IPO) pada tanggal 6 Mei 2014 dan mulai perdagangan saham di New York Stock Exchange (NYSE) pada tanggal 19 September 2014 lalu. Saham-sahamnya mencapai kisaran harga US$93,89 di hari pertama perdagangan, sekitar 68% lebih tinggi daripada harga saham IPO-nya yang mencapai US$68. Secara terbuka, IPO ini dinyatakan sebagai IPO terbesar di Amerika Serikat dan membuatnya Alibaba melesat dengan nilai valuasi US$231 miliar.
Sekitar 84% pemasukan keseluruhan perusahaan ini (yang totalnya $6,5 miliar dalam 9 bulan menjelang Desember 2013) berasal dari situs perdagangan online Tiongkok, Taobao. Konsep yang digunakan dalam Taobao mirip dengan eBay. Selain Taobao, sumber pemasukan Alibaba yang lain ialah situs Tmall yang dikatakan mirip dengan Amazon tetapi bercitarasa Tiongkok. Perusahaan ini kurang dikenal di AS dan posisinya kurang kuat di pasar negeri Paman Sam.
Valuasi prediksi senilai $167 miliar dianggap akan membuat Alibaba menjadi lebih besar daripada perusahaan-perusahaan teknologi asal AS seperti Amazon (dengan kapitalisasi pasar $150 miliar), dan Twitter ($31 miliar). Apple ($610 miliar), Facebook ($200 miliar), Google ($401 miliar), dan Microsoft ($384 miliar) masih akan menjadi yang pesaing berat bagi Alibaba.
Alibaba memberikan para investor kesempatan untuk lebih
mengenal skala dan pertumbuhan raksasa perdagangan elektronik China dengan
menggelar penawaran saham perdana (IPO) di Amerika Serikat (AS). Langkah
pertama yang diambil Alibaba tersebut bisa jadi merupakan debut perusahaan
teknologi terbesar sepanjang sejarah.
Seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (7/5/2014),
Alibaba Group Holding Ltd memang menguasai 80% seluruh perdagangan online di
China. Perusahaan asal negara dengan perekonomian kedua terbesar di dunia itu
diprediksi dapat mencetak pendapatan hingga lebih dari US% 15 miliar.
Tak hanya itu, Alibaba juga diperkirakan dapat melampaui
Facebook Inc yang kini berada di level teratas dengan pendapatan sebesar US% 16
miliar sejak menggelar IPO pada 2012.
Sebagian besar pendapatan IPO Alibaba akan mengalir ke
Yahoo Inc yang membeli 40% sahamnya pada 2005 seharga US$ 1 miliar. Alibaba
juga harus menjual lebih dari sepertiga sahamnya sebesar 22,6% melalui IPO
tersebut.
Setelah menggelar IPO di AS, perusahaan asal China itu
berencana untuk menjual sejumlah saham barunya, guna menutupi dana akibat
serangkaian akuisisi yang dilakukannya.
Meskipun merek Alibaba masih kurang terkenal di AS
dibandingkan perusahaan internet lainnya seperti Amazon.com dan Facebook, tapi
IPO yang digelar perusahaan tersebut mampu memicu pergerakan positif di Silicon
Valley dan Wall Street.
Ini merupakan pergerakan terbesar lainnya setelah Facebook
mencetak rekor IPO beberapa tahun laTak heran, Alibaba didaulat akan menjadi
perusahaan China terbesar yang mendaftarkan sahamnya di AS maupun di Bursa
Saham New York atau Nasdaq.
Alibaba juga akan melakukan debutnya tahun ini di
pasar-pasar lain di mana saham teknologi ternama seperti Twitter dan Amazon
tengah tumbang dalam beberapa minggu terakhir.
Para analis juga mengestimasi pangsa pasar Alibaba dapat
meningkat hingga mencapai lebih dari US$ 200 miliar dan tentu saja perusahaan
asal China ini membuktikan pertumbuhan yang sangat pesat.
Sejauh ini, Alibaba mengelola lebih dari US$ 1,5 triliun
yuan dalam bentuk transaksi atas 231 juta pengguna aktif di tiga pasar online
unggulan di China pada 2013. Jumlah tersebut melampaui gabungan transaksi
Amazon dan eBay Inc.
Hebatnya, transaksi luar biasa tersebut berhasil dicapai
dengan jumlah pegawai hanya 20.884 orang, lebih sedikit daripada jumlah
karyawan eBay.
“Jika Alibaba mampu memberikan kekuatan besar di luar
China, artinya perusahaan tersebut memiliki potensi untuk menjadi penggerak
perdagangan elektronik global,” ungkap analis utama dan pendiri Recon
Analytics, Roger Enter.
Dia mengatakan, meski Amazon terkenal handal di bidang
tersebut, tapi perusahaan tersebut tidak mampu menjadi yang paling sukses di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar