SIFAT DAN CONTOH
SURAT BERHARGA
Investasi dalam surat berharga dapat merupakan aktiva lancar
(current assets) atau non current assets tergantung maksud/tujuan dari
pembelian surat berharga tersebut.
Kalau surat berharga dibeli dengan tujuan untuk memanfaatkan
kelebihan dana yang tersedia, biasanya surat berharga tersebut harus mudah
diuangkan dalam waktu singkat dan surat berharga tersebut diklasifikasikan
sebagai temporary investment atau marketable securities yang merupakan current
assets. Misalnya dalam bentuk deposito berjangka (lebih dari tiga bulan) dan
surat-surat saham atau obligasi yang marketable.
Surat berharga yang digolongkan sebagai long term investment
biasanya dibeli dengan tujuan sebagai berikut :
- Untuk
menguasai manajemen dari perusahaan yang sahamnya dibeli (lebih besar atau sama
dengan 50% dari saham yang beredar).
- Untuk
memperoleh pendapatan yang continue (misal dalam bentuk bunga dari pembelian
obligasi.
- Sebagai
sumber penampungan dari penjualan hasil produksi atau sumber pembelian bahan
baku.
Menurut PSAK No. 1, hal.1.10 (IAI:2002):
Surat berharga diklasifikasikan sebagai aktiva lancar
apabila surat berharga tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu
dua belas bulan dari tanggal neraca dan jika lebih dari dua belas bulan
diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar.
Akuntansi Untuk Investasi menurut PSAK No. 13, hal.13.1 s/d
13.2 dan 13.4 s/d 13.6 (IAI:2002):
Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan
untuk pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil
investasi (seperti bunga, royalti, devidend, dan uang sewa), untuk apresiasi
nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi
seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan.
Investasi Lancar adalah investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau kurang.
Investasi Jangka Panjang adalah investasi selain investasi
lancar.
Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat
digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara
pihak yang paham (knowledgeable) dan berkeinginan untuk melakukan transaksi
wajar (arm’s length transaction).
Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari
penjualan suatu investasi dalam pasar yang aktif.
Dapat dipasarkan berarti terdapat suatu pasar yang aktif
darimana suatu nilai pasar (atau beberapa indikator yang memungkinkan nilai
pasar dihitung) tersedia.
Untuk investasi yang memiliki pasar yang aktif, nilai pasar
digunakan sebagai indikator penetapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi
yang tidak memiliki pasar yang aktif, cara lain digunakan untuk menentukan
nilai wajar.
Investasi lancar termasuk dalam aktiva lancar, kenyataan bahwa
investasi yang dapat dipasarkan telah dimiliki lebih dari satu tahun tidak
membatasi penyajiannya sebagai aktiva lancar.
Biaya perolehan suatu investasi mencakup perolehan lain
disamping harga beli, seperti komisi broker, jasa bank, dan pungutan oleh bursa
efek.
Jika suatu atau sebagian investasi diperoleh dengan
penerbitan saham atau surat berharga lain, maka biaya perolehannya adalah nilai
wajar dari surat berharga yang diterbitkan dan bukan nilai nominal atau par
value.
TUJUAN
PEMERIKSAAN (AUDIT OBJECTIVES) SURAT BERHARGA
1. Untuk
memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas temporary dan
long term investment.
2. Untuk
memeriksa apakah surat berharga yang tercantum dineraca, betul-betul ada,
dimiliki oleh dan atas nama perusahaan (client) pertanggal neraca.
3. Untuk
memeriksa apakah semua pendapatan dan penerimaan yang berasal dari surat
berharga tersebut telah dibukukan dan uangnya diterima oleh perusahaan.
4. Untuk
memeriksa apakah penilaian (valuation) dari surat berharga tersebut sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
5. Untuk
memeriksa apakah penyajian di dalam Laporan Keuangan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
SURAT BERHARGAYANG DISARANKAN
1. Pelajari dan
evaluasi internal control atas temporary & long term investment.
Contoh Internal Control Questionnaires untuk Surat Berharga
bisa dilihat di Exhibit 10-1.
2. Minta
rincian surat berharga yang memperlihatkan saldo awal, penambahan dan
pengurangan serta saldo akhirnya.
3. Periksa
phisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga pemilikannya (apakah atas
nama peusahaan).
Biasanya periksaan phisik dilakukan bersamaan dengan kas
opname. Seandainya surat-surat berharga tersebut disimpan oleh pihak ketiga,
harus dikirimkan konfirmasi.
4. Cocokkan
data-data dalam rincian dengan berita acara pemeriksaan phisik surat berharga
tersebut.
5. Periksa
mathematical accuracy dari rincian surat berharga.
6. Cocokkan
saldo akhir dai rincian tersebut dengan buku besar.
7. Lakukan
Vouching atas pembelian dan penjualan surat berharga, terutama perhatikan
otorisasi dan kelengkapan bukti pendukungnya.
8. Periksa
perhitungan bunga dan dividennya dan perhatikan segi perpajakannya. Periksa
apakah bunga/dividen yang diterima telah dibukukan semuanya.
9. Periksa
harga pasar dari surat berharga pada tanggal neraca. Untuk temporary
investment, valuationnya adalah mana yang lebih rendah antara harga beli dan
harga pasar. Untuk long term investment, valuationnya adalah berdasarkan harga
beli kecuali jika terdapat tendensi menurunnya harga pasar surat berharga
tersebut untuk masa yang cukup panjang.
10. Adakan diskusi
dengan manajemen untuk mengetahui apakah ada perubahan tujuan dari pembelian
surat berharga yang akan mempengaruhi klasifikasi dari surat berharga tersebut.
11. Periksa
subsequent events untuk mengetahui apakah ada transaksi sesudah tanggal neraca yang
akan mempengaruhi klasifikasi atau disclosure dari surat-surat berharga
tersebut, misalnya penjualan long term investment dalam subsequent period.
12. Periksa apakah
penyajiannya sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia/SAK.
13. Tarik
kesimpulan mengenai kewajaran saldo temporary & long term investment yang
diperiksa.
PENYAJIAN DI
NERACA
Menurut PSAK No. 13 (IAI : 2002)
Investasi Lancar
Dicatat berdasarkan (a) mana yang lebih rendah antara biaya
perolehan dan nilai bersih yang direalisasi, (b) nilai pasar.
Investasi Jangka Panjang
Dicatat berdasarkan harga perolehan. Jika terdapat penurunan
yang tidak bersifat sementara dalam penilaian investasi jangka panjang
tersebut, bisa digunakan nilai pasar. Penurunan selain penurunan sementara
dalam nilai tercatat investasi jangka panjang dibebankan pada laporan laba
rugi.
Pemindahan Investasi
Untuk investasi jangka panjang yang direklasifikasikan
sebagai invetasi lancar, pemindahan harus dilakukan berdasarkan nilai tercatat.
Investasi yang direklasifikasikan dari lancar ke jangka
panjang masing-masing harus dipindahkan pada metode terendah antara biaya dan
nilai pasar, atau pada nilai pasar jika investasi tersebut sebelumnya
dinyatakan pada nilai tersebut.
Sumber referensi :
http://mas-dhar.yolasite.com/pemeriksaan-surat-berharga-dan-investasi.php
Tidak ada komentar:
Posting Komentar